Beranda | Artikel
Membela Orang Yang Didzalimi Bagian 3
Jumat, 3 Agustus 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Membela Orang Yang Didzalimi Bagian 3  merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dalam pembahasan Kitab Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 10 Dzul Qa’idah 1439 H / 23 Juli 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Membela Orang Yang Didzalimi Bagian 2

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Kajian Tentang Membela Orang Yang Didzalimi Bagian 3 – Kitab Ahsanul Bayan

Kajian ini masih berbicara tentang salah satu pengikut Fir’aun yang beriman kepada Allah dan beriman kepada risalah yang dibawa oleh Nabi Musa. Kemudian dia menyembunyikan keimanannya dihadapan Fir’aun dan pemuka-pemukanya. Sehingga Fir’aun dan pemuka-pemukanya tidak tahu bahwa orang ini beriman kepada Allah dan beriman kepada Nabi Musa alaihi wa sallam.

Kemudian ketika di majelis, dia memberikan nasihat kepada Fir’aun dan para pemuka yang mereka ingin membunuh Musa alaihi wa sallam. Nabi yang didzalimi dan dituduh macam-macam oleh Fir’aun. Diantara tuduhannya yang dikeluarkan oleh Fir’aun adalah seperti yang disebutkan dalam surat Ghafir ayat ke-26:

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَن يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ ﴿٢٦﴾

Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi”.” (QS. Ghafir[40]: 26)

Ini diantara tuduhan yang dikeluarkan oleh Fir’aun kepada Nabi Musa.

Orang yang beriman dan beberapa saat menyembunyikan keimanannya, sikapnya beribah. Dia menjadi penasihat yang penuh belas kasihan, sayang kepada kaumnya. Dan dia menulis sikap yang berani. Dicatat dalam sejarah sebagai orang yang pemberani. Sebuah sikap yang Allah turunkan tentangnya didalam Al-Qur’an yang dibaca sampai hari kiamat. Allah berfirman:

وَقَالَ الَّذِي آمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ ﴿٣٨﴾ يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَـٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ ﴿٣٩﴾ مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَـٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿٤٠﴾

Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.” Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.(QS. Ghafir[40]: 38-40)

Ini dia nasihatkan kepada kaumnya, kepada Fir’aun, bala tentaranya dan para pemukanya. Kemudian orang yang beriman ini berkata kepada mereka.

فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّـهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ ﴿٤٤﴾

Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.” (QS. Ghafir[40]: 44)

Ketika mereka tahu bahwa dia termasuk orang-orang yang beriman kepada apa yang dibawa Nabi Musa alaihi sholatu wassalam, mereka membuat tipu daya. Namun Allah berfirman:

فَوَقَاهُ اللَّـهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا ۖ وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.” (QS. Ghafir[40]: 45)

Wahai hamba-hamba Allah, ambillah pelajarannya. Ini adalah akibat orang-orang yang dzalim. Apa yang menimpa Fir’aun dan pengikutnya yaitu ditenggelamkan didunia dan diadzab di kuburnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ ﴿٤٦﴾

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” (QS. Ghafir[40]: 46)

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Membela Orang Yang Didzalimi Bagian 3 – Kitab Ahsanul Bayan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44445-membela-orang-yang-didzalimi-bagian-3/